Penulis: Michael Woodgate
Harga: Rp 60.000

Krisis Iman yang dialami Gereja Katolik terlihat dengan jelas dalam krisis yang menimpa Sakramen-Sakramen Tobat. Sebenarnya Krisis yang dialami oleh Sakramen Tobat telah terlihat dengan jelas setelah Konsili Vatikan II. Menurut Cardinal Joachim Meisner dari Jerman Barat, krisis ini adalah tragedi yang terbesar yang dialami oleh Gereja di paruh kedua abad ke-20 ini. Semakin lama dampak negatif dari krisis ini semakin dapat kita rasakan. Banyak usaha-usaha yang telah dilakukan di tingkat Gereja lokal ataupun Universal untuk mengatasi krisis sakramen tobat ini. Dalam surat kepada para imam yang ditulis pada Kamis Putih tahun 2002, Santo Yohanes paulus II mengajak para Imam untuk, dengan penuh suka cita dan rasa percaya, marilah kita menghidupkan kembali sakramen(tobat) ini. Marilah kita mengalaminya sekali lagi, terutama untuk diri kita sendiri, sebagai sesuatu yang benar-benar kita butuhkan dan sebagai rahmat yang selalu kita cari. Demikian Juga Bapa Paus Benediktus XVI dan Fransiskus secara teratur berbicara mengenai Sakramen Tobat, tidak hanya dengan kata-kata saja, melainkan juga melalui sikap dan perbuatan dalam kehidupan pribadinya, ini dilakukan agar para imam lebih memberikan perhatian yang serius terhadap pelayanan Sakramen Tobat di paroki mereka masing-masing. Buku singkat karangan Father Michael Woodgate ini menjadi panduan yang baik sekali bagi umat awam dan para Imam untuk lebih mengenal seluk beluk Sakramen Tobat. Terutama dalam mengenal cara-cara yang harus dilakukan untuk mendapatkan Pengampunan dosa, serta mengenal hal-hal yang harus dipatuhi oleh para Imam(Romo)agar dapat melayani Sakramen Tobat ini dengan baik dan benar. Umat akan lebih mencintai Sakramen Tobat ini bila mengenalnya lebih sempurna.